Serunya Ritual perang Air Warga Bali Sambut Tahun Baru 2017 !

0
710
Share on Facebook
Tweet on Twitter
perayaan-tahun-baru-di-bali
Copyright ©sindonews

Serunya Ritual perang Air Warga Bali Sambut Tahun Baru 2017 !

Lensaramaja.com – Banyak cara semua orang menyambut datangnya tahun baru 2017 ini. Termasuk juga perayaan yang telah dilakukan oleh warga Desa Adat Suwat, Gianyar di Bali, dalam perayaan ini mereka memilih cara yang cukup unik.

Tidak diperbolekan satupun warga desa yang keluar dari desa. Para warga yang telah diharapakan untuk melakukan kumpul di desa mereka untuk melakukan perayaan tahun baru 2017 bersama dan daling bergembira.

Tujuan dari perayaan ini adalah selain untuk menjaga kerukunan antar warga dan tetap menjalin persaudaraan antar sesama, juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan jika salah satu warga telah keluar dari desa untuk merayakan tahun baru 2017 ini.

Pada Minggu (1/1/17), sore hari pukul 16.30 Witam, banyak warga yang sudah terlihat berkumpul di desa, mulai dari anak-anak, para pemuda, serta orang tua. Mereka semua terlihat juga telah mengenakan pakaian adat Bali.

Sebelum melakukan perayaan tahun baru 2017 ini, warga sebelumnya menghaturkan persembahyangan, setelah selesai mereka melakukan upacara melukad dan juga telah melakukan upacara ruwatan.

Hal ini dilakukan untuk harapan dari para warga pada 2017 ini, sumber mata air yang tidak akan pernah putus pada desa ini, sehingga akan terus menyuburkan persawahan dan perkembunan yang telah dimiliki oleh warga sekitar.

perang-air-untuk-perayaan-tahun-baru
Copyright ©okezone

Setelah ritual ruwatan dilakukan, mereka yang langsung marayakan tahun baru 2017 ini dengan cara melakukan lemparan air atas secara bersama-sama, pada saat itu diiringi dengan suara sorak-sorak dari para warga.

Sebelum tanda perang air akan dimualai, beberapa warga ini telah dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok sudah menyiapkan ember yang berisikan air. Meraka yang siling mengguyur dan penarikan juga telah dilakukan oleh ibu-ibu. Ada bapak yang menyiram anaknya ada juga istri yang telah menyiram suaminya.

“Dalam sejarahnya, mata air di desa kami ini, diyakini sebagai obat segala macam penyakit dan air konsumsi utama para bangsawan pada zaman kerajaan,” ungkap Bendesa Pakraman Suwat, Ngakan Sudibya.

Acara perayaan tahun baru 2017 ini, ungkapnya, adalah acara yang telah dilakukan warga desa untuk kegembiraan. Karenanya akan terus dibangkitkan kembali untuk hiburan rakyat yang telah diwariskan oleh leluhur.

baca juga : Berita Terkini: 10 Prediksi Mengerikan yang Bakalan Terjadi di Tahun 2017, Yakin?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY