Mengungkap Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Sebagai Simbol Persatuan Indonesia!

    0
    143
    Share on Facebook
    Tweet on Twitter
    Museum Kebangkitan Nasional
    Copyright ©lionmag.net

    Mengungkap Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Sebagai Simbol Persatuan Indonesia!

    Lensaremaja.com – Pada tahun 1948, Presiden Soekarno telah menetapkan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei. Pada tanggal 20 Mei 1908 adalah hari kelahiran organisasi Budi Utomo yang telah didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA, yang merupakan Sekolah Pendidikan Dokter Hindia.

    BACA JUGA : Sejarah Peringatan Hari Kartini Setiap Tanggal 21 April, Emansipasi Wanita Serta Edukasi Habis Gelap Terbitlah Terang!

    Dengan adanya perkumpulan tersebut bertujuan untuk memperbaiki nasib rakya dengan cara melalui pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan hadirnya Budi Utomo tersebut telah menginspirasi adanya beberapa organisasi kepemudaan lainnya yang telah memiliki tujuan untuk memerdekakan bangsa.

    Organisasi tersebut diantaranya, yaitu Jong Java, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes, dan Jong Borneo. Dari organisasi tersebut kemudian mempersatukan diri menjadi Pehimpunan Indonesia dan pada tahun 1928 telah terlahir adanya sumpah pemuda.

    Latar belakang adanya penetapan Hari Kebangkitan Nasional terjadi pada awal kemerdekaan, Republik Indonesai membutuhkan persatuan. Bungkarno menganggap kalau kelahiran Budi Utomo adalah simbol yang tepat untuk mengungkapkan bagaimana bangsa Indonesia telah bangkit untuk melawan para penjajah.

    “Bung Karno mencari jejak sejarah yang bisa menjelaskan asal usulnya gerakan Bangsa Indonesia. Budi Utomo jelas masih bersifat kedaerahan awalnya, tetapi yang membedakan dengan organiasi lainnya saat itu adalah unsur modernitasnya. Bagaimana ada mekanisme pemilihan ketua dalam organisasi,” ucap sejarawan dan juga Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid terkait dengan Hari Kebangkitan Nasional, dikutib dari detik.com pada beberapa waktu lalu.

    Hari Kebangkitan Nasional
    Copyright ©utama.seruu.com

    Pada tahun 1948 telah terjadi dinamika sosial politik di Tanah Air. Belanda kembali datang bersama dengan sekutu untuk menggencarkan agresi militer yang pertama kali pada tahun 1947. Pada bulan Desember saat itu, telah dilakukan perjanjian di atas kapal USS Renville.

    BACA JUGA : Inilah Makna yang Dapat Diambil dari Peringatan Hari Perempuan Internasional 2017!

    Perjanjian tersebut mengenai adanya batas wilayah Indonesai dan Belanda. Akibat adanya perjanjian itu, wilayah Indonesia yang hanya sebatas Pulau Jawa dan Sumatera. Kemudian Ibu Kota telah dipindahkan ke Yogyakarta.

    Selang beberapa waktu, Amir Sjarifuddin telah mengawangi adanya kemuculan oposisi pemerintah. Organisasi oposisi yang telah dibentuk itu adalah Front Demokrasi Rakyat, yang telah disatukan dengan organisasi ‘Sayap Kiri’.

    Telah terjadi krisis dalam bidang ekonomi yang sebabkan oleh kurangnya pasokan beras. Sehingga dengan itu, Bung Karno yang telah membutuhkan sebuah simbol untuk mempersatukan bansa. Dan mucullah penetapan Hari Kebangkitan Nasional.

    Hingga sekarang ini pada tanggal 20 Mei telah diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal tersebut diambil dari kelahiran organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo) yang merupakan organisasi pemuda pada tahun 1908.

    BACA JUGA : Berita Terkini : Sejarah Panjang Warnai Peringatan Hari Buruh Dunia Dan Indonesia !

    NO COMMENTS

    LEAVE A REPLY