Soal Ancaman Militan ISIS Filipina, Wiranto: Indonesia Waspada!

0
126
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Wiranto
Copyright ©kompas.com

Soal Ancaman Militan ISIS Filipina, Wiranto: Indonesia Waspada!

Lensaremaja.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto telah menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya, yaitu TNI, Polri, BNPT, dan juga masyarakat di Manado 14 Juni kemarin.

BACA JUGA : Tolak Negara Khilafah, 90% Rakyat Indonesia Dukung Pembubaran HTI dan Kelompok ISIS!

Dalam rapat koordinasi ini bertujuan untuk menggelar pembahasan terkait dengan terorisme di Indonesia, tidak hanya itu, juga telah membahas soal konflik Marawi, Filipina Selatan, yang sekarang ini diketahui melibatkan ISIS Filipina.

Sepat beredar kabar, dalam rapat yang telah dilakukan ini telah menetapkan siaga I untuk daerah perbatasan yang telah berdekatan dengan Marawi terkait dengan adanya ISIS Filipina. Namun adanya kabar itu telah dibantah dengan tegas oleh Wiranto.

“Itu enggak usah pakai status. Kewaspadaan yang tinggi. Nanti kalau tingkat siaga, dikaitkan dengan masalah darurat dan sebagainya. Enggak ada,” kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Ditengah-tengah adanya konflik ISIS Filipina ini, pihaknya mengatakan, jangan ada istilah yang akan membuat masyarakat menjadi kebingungan. Kata yang tepat untuk sekarang ini digunakan adalah kewaspadaan yang tinggi.

Wiranto
Copyright ©Kompas.com

“Jangan sampai nanti membingungkan masyarakat. Kewaspadaan tingkat tinggi kok,” tutur Wiranto.

BACA JUGA : Barita Hari Ini: Wiranto Ungkap Kedekatan Hubungan HTI dengan Kelompok Teroris ISIS!

Sehingga dengan itu, dalam rapat koordinasi itu melakukan pembahasan mengenai upaya pemantapan kewaspadaan Indonesia kepada ISIS Filipina tersebut. Karena kemungkinan luapan ISIS dari Marawi bisa saja hadir setelah adanya gempuran yang dilakukan oleh Filipina.

“Biasanya kalau satu tempat digempur, itu luapannya kan menyebar ke daerah lain. Nah, kita kan cukup dekat ini. Kalau jarak darat itu 300 km, itu cukup dekat. Oleh karena itu, kewaspadaan harus kita tingkatkan,” kata Wiranto.

Dari hasil rapat koordinasi menyatakan, pemerintah akan intensif melakukan patroli maritim di kawasan perbatasan dan juga melakukan penebalan pasukan pada pulau terdepan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya ISIS Filipina masuk ke Indonesia.

“Koordinasi itu untuk memantapkan kewaspadaan kita ya. Untuk menanggulangi kemungkinan terobosan dari luapan di Marawi setelah bagian dari ISIS (kelompok Maute) digempur di sana,” ujar Wiranto.

BACA JUGA : Berita Terkini: ISIS Bom Gereja di Mesir, Begini Reaksi Presiden El-Sisi!

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY