Berita Terkini: Pemerintah Ketar Ketir, Abu Sayyaf Tergabung Dalam ISIS Akan Membunuh Sandera Jika Tak Penuhi Tebusan !!

Pemerintah Khawatir, Abu Sayyaf Berbaiat Dengan ISIS, Mereka Akan Bunuh Sandera Jika Tak Penuhi Tebusan !!

0
392
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Abu Sayyaf

Pemerintah Khawatir, Abu Sayyaf Berbaiat Dengan ISIS, Mereka Akan Bunuh Sandera Jika Tak Penuhi Tebusan !!

lensaremaja.com– Seluruh kepala aparat keamanan dan Kementerian luar negeri menghadaap Presiden Jokowi untuk membahas penyelamatan 10 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. Karena hal tersebut pada Kamis 31 Maret 2016 sore, Istana Kepresidenan mendadak ramai.

Diketahui 10 WNI yang bekerja sebagai kru dari kapal Brahma 12 telah disandera oleh kelompok perompak berbahaya Abu Sayyaf. Mereka telah dibawa untuk memasuki perairan Filipina. Ada 2 kapal yang dibajak oleh perompak tersebut yaitu Brahma 12 dan kapal Anand 12.

Kedua kapal tersebut sama-sama mengangkut Batu Bara seberat 7.000 ton. Dalam upaya penyelamatan WNI ini pemerintah bingung di karenakan sikap dari Filipina. Setelah mendapat laporan tersebut, Presiden Jokowi langsung berkomunikasi intensif dengan Presiden Filipina Benigno Aquino II.

Entah apa yang sedang dibicarakan antara Jokowi dan Benigno. Yang telah pasti adalah pemerintah Filipina telah menolak bantuan dari Indonesia dalam upaya membebaskan para sandera Abu Sayyaf. Hal tersebut yang membuat pemerintah ketar ketir.

presiden

Menurut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso yang mengatakan penolakan oleh Filipina tersebut dikarenakan tingginya harga diri pihak Filipina. Yang semakin membuat khawatir adalah pihak Filipina sendiri sampai saat ini belum dapat menyelamatkan 6 warga negaranya sendiri yang juga disandera oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut.

Walaupun merasa kecewa dengan sikap Filipina, pemerintah RI meminta agar otoritas dari negara tersebut untuk menjamin keselamatan WNI.

Perlu diketahui pada pertengahan tahun 2014 lalu, kelompok Abu Sayyaf inni telah disebut berbaiat kepada kelompok yang sering disebut dengan nama ISIS. Kelompok tersebut tidak pernah pandang bulu dalam melakukan aksinya.

Akan tetapi, Abu Sayyaf mengaku telah lebih dahulu melakukan aksinya, bahkan sebelum ISIS ada. Tidak jarang juga para perompak ini akan membunuh para sander ajika tebusan tidak dipenuhi. Terakhir terjadi pada November tahun 2015.

Seorang turis Malaysia, Bernard Ghen Ted Fen telah dibunuh oleh mereka karena keluarga gagal dalam memenuhi tebusan mereka yang berupa uang sejumlah 40 juta Peso Filipina atau setara dengan Rp 12 miliar.

baca juga : Berita Terkini: Abu Sayyaf Terbaru ’10 Tawanan WNI Dibawa Ke Rumah Jim Dragon (Pemimpin Senior)’ !!

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY