Tanpa Ahok, DKI Jakarta Akan Kembali Ke Dalam Masa Kelam?

0
547
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Ilustrasi Pasar Tanah Abang
Copyright©tribunnews

Tanpa Ahok, DKI Jakarta Akan Kembali Ke Dalam Masa Kelam?

Lensaremaja.com – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengungkapkan, setelah absennya Basuki Tjahaja Purnama dari kursi Gubernur DKI Jakarta, telah membuat kacau dan mudur keadaan Ibu Kota.

“Contoh kecilnya, sesuatu yang pernah ditertibkan, dirapikan oleh Pak Ahok, seperti mengembalikan hak pejalan kaki. Sekarang sudah nggak ada lagi yang melakukan enforcement (pengawasan),” ungkap pri yang akrab dipanggil Toni ini, Minggu (22/1/17).

Mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini menilai, kondisi Jakarta sekarang ini menjadi semrawut setelah Ahok secara resmi cuti menjadi Gubernur DKI. Pihaknya memberikan contoh di Pasar Tanah Abang.

Baru-baru ini pihaknya yang telah menerima laporan dari timnya bahwa beberapa Satpol PP yang seharusnya bertugas untuk melakukan penertiban kedaaan pada kawasan tersebut, sekarang ini malah tidak bekerja secara semestinya.

“Pernah tim kami turun dan mewawancarai petugas, mereka bilang mumpung Pak Ahok cuti, liburan dulu. Ini tandanya kultur belum terbentuk. Ini kan karena Pak Ahok memaksa untuk bekerja yang lebih baik. Ini kan belum terinternalisasi dengan kuat,” kata Toni.

Menurut Toni, Jakarta yang dibawah kepemimpinan Ahok dengan sikapnya yang arogan, juga anacaman langsung pecat kepada beberapa pegawai dan petugas yang masih menjalankan tugasnya bersantai-santai. Dengan begitulah Ibu Kota Jakarta dibawah kepemimpinannya mampu untuk dikendalikan.

ahok-dan-djarot
Copyright ©kompas

Akan tetapi, tak lama kemudian setelah Ahok cuti menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk mengikuti kampanye dalam Pilkada DKI 2017 ini, keadaan dari Jakarta sekarang ini menjadi kacau tak seperti sebelumnya pada saat dibawah kempemimpinan mantan Bupati Belitung tersebut.

“Ini hanya bentuk fisik, hanya kasat mata, tapi jauh dari itu, Jakarta butuh orang dengan leadership yang kuat, sesaat saja Pak Ahok cuti, Jakarta kembali ke masa-masa kelamnya,” lanjut Toni.

Toni mengatakan, pembangunan yang selama ini dilakukan oleh Ahok tidak hanya dibangun secara fisik. Dia yang telah membangun keperibadian pegawai pemerintah untuk menjankan tugasanya dengan memberikan pelayana kepada masyarakat DKI yang lebih baik.

“Bayangkan jika Pak Ahok tak lagi jadi Gubernur, saya yakin rakyat Jakarta hidup lebih susah, ruwet, bikin KTP dicaloin. Ibu-ibu nggak dapat KJP, harus pinjem uang ke penggadaian. Ini konsekuensi kalau Pak Ahok nggak ada,” ucap Toni.

baca juga :

Berita Terkini: Kenapa ACTA Cabut Gugatan Rp 470 M Kepada Ahok?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY