Mengungkap Asal Mula Hari Tanpa Tembakau Sedunia!
Lensaremaja.com – Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali telah diperkenalkan oleh organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Adanya peringatan ini terus dilakukan pada 31 Mei dengan tujuan untuk masyarakat duni mengetahui bahanyanya mengunyah atau merokok tembakau.
BACA JUGA : Berita Terkini: 13 Oktober Hari Ini Diperingati Dengan No Bra Day, Apasih Manfaatnya ?
Dengan adanya Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini, WHO mengharapkan dapat menyadarkan dan memberikan dorongan kepada orang-orang untuk mengurangi atau tidak sama sekali mengonsumsi tembakau dalam bentuk apapun diseluruh dunia.
Yang paling penting dengan adanya peringatan ini adalah bahayanya penggunaan tembakau dan komplikasinya.
Sekarang ini penggunaan tembakau setidaknya telah membunuh 10 juta orang didunia pada tiap tahunnya, sementara penggunanya diseluruh dunia yang mencapai 1,4 miliar orang. Semetinya kita dapat mengurangi penggunaan tembakau sekitar 20-25 persen untuk mengendalikan 100 juta kematian dini.
Sedangkan dalam perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ikut serta telah mengeluarkan sebuah surat himbauan kepada seluruh stasiun TV Indonesia. Hal itu telah tertuang dalam surat edaran KPI yang telah dikeluarkan pada tanggal 30 Mei 2017.
Berubungan dengan adanya surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor PK.02.02/MENKES/187/2017 tertanggal 12 Mei 2017 perihal peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2017, peran serta lembaga penyiaran dibutuhkan dalam upaya mendukung pelaksanaan hari peringatan tersebut.
BACA JUGA : Peringati Hari Ginjal Sedunia 2017, Ayo Minum Air Untuk Kesehatan Ginjal!
Sehingga dengan adanya hal ini, KPI telah menghimbau kepada seluruh lembaga penyiaran Tanah Air untuk ikut dalam berpartisipasi, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, selama 24 jam pada 31 Mei tidak diperbolehkan untuk mengiklankan produk tembakaiu, hal itu berlaku mulai pukul 00.00 sampai 24.00 waktu setempat.
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia telah memiliki tujuan untuk memberitahukan kepada orang-orang tentang bahayanya rokok kepada kesehatan umat manusia dari semua usia. Sehingga dengan ini, pada beberapa tempat para aktivis antirokok telah mengkampanyekan bahayanya rokok.
Hingga sekarang ini, Indonesia masih belum meratifikasi konvensi FCTA, sehingga mengambil momen adanya peringatan ini untuk segera mengambil keputusan penting kepada kesehatan generasi penerus bangsa.
BACA JUGA : Tak Perlu Repot Datang dan Antri, Daftar BPJS Kesehatan Sekarang Bisa Lewat Telepon!
