Kisah Perjuangan NDX AKA, Dulu Kuli Bangunan Kini Jadi Grup Hip Hop Dangdut dengan Bayaran Puluhan Juta Sekali Manggung!
Lensaremaja.com – Konser MocoSik yang digelar di Yogyakarta, Selasa (14 Februari 2017). Acra tersebut telah di isi oleh musisi kondang White Shoes & The Couple Company, NDX A.K.A dan Raisa. Tidak hanya penampilan artis papan atas namun grup dangdut Hip Hop ini juga menya yikan beberapa lagu dia acara tersebut.
NDX A.K.A yng diperkuat dengan personil Yonanda Frisna Damara dan Fajar Ari mereka membawakan delapan lagu. Lagu yang dinyanyikan mayoritas berbahasa Jawa itu nyatanya membuat semua penonton antusias juga ikut menyanyikan lagu grub band yang masih dibilang sangat baru ini.
NDX K.A mungkin masih asing di telinga pencinta musik industri keseluruhan. Namun siapa sangka bahwa penyanyi dangdut Hip Hop ini ternyata telah mempunyai banyak penggemar bahkan ribuan. Grup asal Imogiri, Yogyakarta ini telah mempunyai nama untuk sebutan seluruh oara penggemarnya yaitu Familia untuk Fans pria dan Lady Fams untuk fans wanita.
Kesuksesan yang telah mereka bukan tanpa perjuangan namun kedua perspnil tersebut berawal dari seorang kuli bangunan. Nama NDX A.K.A merupakan slaah satu singkatan dari salah satu pernosilnya yaitu Yonanda atau Nanda. ND diambil dari Nanda. Sedangkan X adalah eXtreme karena musik yang ia bawakan itu termasuk salah satu aliran yang ekstrim.
Sedangkan untuk A.K.A sendiri diambil dari As Known As atau Alias. Grub band Hip Hop Dangdut ini dibentuk sejak tanggal 11 September 2011 lalu. NDX mendapat bayaran pertama ia manggung hanya sebesar 75 ribu.
“Dulu main pertama kali di acara desa dibelakang TVRI. Itu dikasih 75 ribu. Ya saya terima saja, itu besar akalu menurut saya,” ucap Nanda saat ditemui mengisi acra di Book & Music Festival MocoSik di JEC, baru – baru ini.
Hingga saat ini NDX A.K.A telah merekam sebanyak 46 lagu. Diantaranya 36 lagu merupakan murni cipataannya sendiri dan 10 lagu mengcover lagu lawas milik Nike Ardila Deddy Dores yang penyanyi lawas yang lain. Dan lagu mereka didominasi dnegan lagu yang mengusung bahasa Jawa.
Tahun 2014 ini menjadi titik balik perjuangan mereka, melalui lagu – lagunya ia dikenal luas pada masyarakay Yogyakarta. Seperti lagu Terminal Giwangan, Kimcil Kepolen, Sayang. Yang sangat mudah masuk dalam telinga pecinta musik berbahasa Jawa. Dan kiki mereka juga sudah mempunyai bayaran bisa 30 sampai 40 juta sekali manggung.
Baca Juga Julia Perez Pamer Foto Dijenguk Yuni Shara, Ruben Onsu Sindir Ayu Ting Ting Bukan Teman Sejati?
