Ketua Timses Ahok-Djarot: Ada Indikasi Intimidasi di Tiap TPS dalam Pilkada DKI Putaran Kedua!

0
511
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Prasetyo Edi Marsudi
Copyright ©ANTARA FOTO

Ketua Timses Ahok-Djarot: Ada Indikasi Intimidasi di Tiap TPS dalam Pilkada DKI Putaran Kedua!

Lensaremaja.com – Prasetyo Edi Marsudi selaku ketua tim pemenang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengaku, kalau pihaknya merasa adanya intimidasi yang terjadi pada beberap tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

BACA JUGA :Hasil Pilkada DKI: Ahok-Djarot Menang di TPS Sandiaga Uno Mencoblos!

Terkait dengan penilaiannya tersebut, sekarang ini pihaknya yang masih akan menunggu adanya hasil perhitungan suara yang telah dilakukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

“Ada suatu pemikiran saya, indikasinya adalah di tiap TPS ada intimidasi. Tapi ya masyarakat sudah memilih dan sementara quick count sudah menghasilkan. Ini tunggu dari hasil KPUD saja,” kata dia pada saat berada di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

Prasetyo mengungkapkan, analisis tersebut pihaknya menyakini dengan adanya hasil perhitungan cepat atau quck count Pilkada DKI yang telah dilakukan beberapa lembaga survei, karena hasil sementara pasangan Ahok-Djarot dan pesaingnya yang jomplang.

Terkait dengan adanya hal tersebut, timses Ahok-Djarot ini mengatakan, kalau hal itu akan akan menjadi salah satu hal yang akan dibahas  bersama dengan Megawati yang akan dilakukan kemarin malam.

ahok-dan-djarot
Copyright ©poskotanews

“Saya normatif dipanggil menjelaskan masalah hasil hari ini. Bagaimana lapangannya, bagaimana permasalahannya, kok sampai jomplangnya terlalu jauh,” kata dia.

Kata dia, sebelumnya pada Pilkada DKI putaran pertam pasangan Ahok-Djarot yang telah mendapatkan hasil suara yang tidak terpaut dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Akan tetapi, pada pehitungan sementara yang telah dilakukan dalam Pilkada DKI putaran kedua telah terpaut hingga 10 persen.

“Kan kelihatan pada saat putaran pertama kan kita nggak terlalu jauh posisinya. Tapi ternyata pas di putaran kedua ini kok bedanya sampai 10 persen,” ujarnya.

Prasetyo mengatakan kalau pihaknya masih akan melakukan komunikasi lebih lanjut untuk langkah yang akan diambil selanjutnya terkait dengan perolehan suara pasangan Ahok-Djarot yang dia rasa jomplang.

Pada saat ditanyai oleh wartawan, apakah pihaknya akan membawa masalah tersebut ke MK atau tidak. Timses Ahok-Djarot enggan membeberkan terkait dengan hal tersebut, karena hal tersebut masih dalam komunikasi.

“Lihat nanti, masih dalam komunikasi,” tutur dia.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY