Ini Alasan MURI Diminta Batalkan Pemberian Penghargaan ke Ahok-Djarot!

0
171
Share on Facebook
Tweet on Twitter
ahok-dan-djarot
Copyright ©poskotanews

Ini Alasan MURI Diminta Batalkan Pemberian Penghargaan ke Ahok-Djarot!

Lensaremaja.com – Adanya rencana untuk pemberian rekor papan bunga terbanyak untuk Gubernur DKI Jakata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, menurut catatan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dirasa kurang tepat.

BACA JUGA : Berita Hari Ini: 4 Penggagas Karangan Bunga untuk Ahok Raih Rekor Leprid!

Lieus Sungkharisma seorang tokoh Tionghoa menilai, adanya beberapa alasan terkait dengan Muri yang harus melakukan pengkajian ulang rencana pemberian rekor adanya papan bunga terbanyak untuk Ahok-Djarot tersebut.

Alasan pertama untuk itu, adanya permintaan atas ribuan papan bunga yang telah berisikan ucapan yang ditujukan untuk Ahok-Djarot yang telah dinilai tidak sopan, tidak etis, dan penuh caci maki serta hujatan.

Terkait dengan hal tersebut telah terlihat dari beberapa komentar yang telah dilakukan oleh publik di media sosial, sehingga dengan ini menjadi alasan adannya pengakajian ulang untuk pemberian rekor papan bunga tersebut.

Karangan Bunga untuk Ahok
Copyright ©Merdeka.com

Kedua adalah berhubungan dengan motif dari karangan bunga untuk Ahok-Djarot yang telah dinilai tidak baik. Adanya dugaan kalau pengiriman karangan bunga tersebut sangat pekat dengan nuansa megalomania dan hanya sekedar ledekan.

“Sudah kalah tapi tetap sok jago. Dalam hal ini arogansi Ahoker keliatan sangat jelas. Setahu saya, MURI adalah lembaga berlandaskan itikad positif. Bila penghargaan itu diberikan maka itu sama saja penghianatan dari landasan MURI,” ucap Lieus.

Untuk alasan yang ketiga, manuver pengiriman karangan bunga untuk Ahok-Djarot dengan berbudget miliaran rupiah yang telah diketahui ada di halaman Balai Kota DKI Jakarta, telah dirasa tidak sensitif sosial.

“Di saat kemiskinan merajalela, Ahoker gaya-gayaan pamer finansial power untuk nyampah. Bahkan disebut-sebut bobot sampah karangan bunga mencapai lebih dari 8 ton,” kata dia.

“Sedari awal sikap mereka memang tidak santun. Mereka mesti diajari tata krama dan sopan santun. Dengan pembatalan penghargaan ini, MURI memberi pelajaran berharga kepada Ahok dan masyarakat. Ahok mesti sadar, dia dirusak oleh para pengikutnya sendiri,” sambungnya.

Sebelumnya diketahui, bahwa banyak karangan bunga yang telah diberikan oleh warga di Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Karangan bunga tersebut berisikan beberapa ucapak kepada Ahok-Djarot.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY