Garuda Indonesia Dikabarkan Bangkrut, Begini Tanggapan Direktur Utama Pahala N Mansury!

0
104
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Pahala N Mansury
Copyright ©JIBI

Garuda Indonesia Dikabarkan Bangkrut, Begini Tanggapan Direktur Utama Pahala N Mansury!

Lensaremaja.comPahala N Mansury selaku Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk telah membatah dengan tegas jika perusahaan penerbangan yang telah dipimpinnya ini mengalami kerugian. Justru, kata dia, pada kuartal II 2017 ini, kinerja keungan perseroan yang sudah membaik.

BACA JUGA : Bertajuk Kartini Flight, Garuda Indonesia Bagi-Bagi Cokelat Gratis untuk Penumpang!

Terkait dengan apa yang telah diungkapkan oleh Prahala ini, untuk memberikan jawaban kepada kekhawatiran dari banyak pihak yang telah mengetahui adanya kinerja keuangan Garuda Indonesia pada kuartal I 2017. Pihaknya menilai, kalau adanya kekhawatiran tersebut telah dianggap berlebihan.

“Tiga bulan pertama memang ada kerugian, tapi jauh sekali kalau ada orang yang bilang tidak akan bisa beroperasional (bangkrut). Itu jauh sekali dari kondisinya,” kata dia, yang sekarang menjabat sebagai direktur utama di Garuda Indonesia pada April 2017 lalu, di kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Minggu (11/6/2017).

“Likuditas kami masih sangat bagus, ekuitas yang kami miliki juga masih sangat baik. Jadi dari beberapa aspek kondisi kami masih sangat bagus,” sambungnya.

garuda-indonesia
Copyright ©beritatrans

Seperti diketahui sebelumnya kalau pada kuartal I 2017, Garuda Indonesia telah tercatat mengalami kerugian sebesar 98,5 juta dollar AS atau sekitar 1,31 triliun. Padahal sebelumnya, perseroan mencatat pada kuartal I 2016 mencapai laba 1.02 juta dollar AS.

BACA JUGA : Hasil Kunjungan Raja Salman, Garuda Indonesia Bakal Kerja sama dengan Saudi Arabian Airlines!

Menurut Pahala, adanya kerugian yang telah terjadi pada kuartal I 2017 ini disebabkan karena adanya beberapa hal. Diantaranya adalah kenaikan dari bahan bakar avtur. Di paparan kinerjanya, Garuda Indonesia telah menyatakan kalau dalam satu tahun terakhir biaya bahan bakar mengalami kenaikan hingg 54 persen.

Hal itu terlihat dari kuartal I 2016 yang berada pada 189,8 dollar AS menjadi 292,3 juta dollar AS pada kuartal I 2017 akibat adanya kenaikan bahan bakar. Dengan adanya hal tersebut, juga telah berimbas kepada kenaikan biaya operasional.

Peningkatan biaya operasional dari Garuda Indonesia ini mencapai 21,3 persen, hal ini dapat dilihat dari kuartal I 2016 yang mencapai 840,1 juta dollar AS sedangkan pada kuartal I 2017 menjadi 1,01 miliar dollar AS, atau telah berada pada 20-30 persen biaya operasinal.

baca juga :

Berita Hari Ini: Pemeriksaan Perdana, Emirsyah Satar Dicecar 17 Pertanyaan Soal Kasus Suap Garuda Indonesia

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY