Berantas Konten Negatif, FB Ternyata Punya Fitur Khusus untuk Pengguna di Indonesia!

    0
    15
    Share on Facebook
    Tweet on Twitter
    Facebook
    Copyright ©ipapa.co.id

    Berantas Konten Negatif, FB Ternyata Punya Fitur Khusus untuk Pengguna di Indonesia!

    Lensaremaja.com – Pihak Facebook (FB) mengatakan kalau sudah memiliki fitur baru yang berguna untuk menangani beberapa konten negatif di Indonesia. Terkait dengan ini sudah diungkapkan oleh perwakilan dari perusahaan media sosial tersebut pada saat bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara dan Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo, Semuel Abrijani, Rabu (2/8/17).

    BACA JUGA : Mantan Pegawai FB Ini Ungkap Pengakuan Miris Selama Bekerja dengan Mark Zuckerberg!

    Pria yang kerap disapa Semmy tersebut mengatakan, beberap hal telah dibicarakan oleh perwakilan FB dan Kemkominfo, salah satunya terkait dengan penanganan konten negatif. Dia menambahkan, perusahaan media sosial ini dapat melakukan geoblocking kepada beberapa konten yang dianggap negatif di Indonesia dan fitur ini sudah mulai digunakan.

    “Terkait pengendalian konten-konten negatif, saat ini dilaporkan kepada kami bahwa mereka punya fitur baru khusus untuk Indonesia. Jadi, mereka bisa melakukan geoblocking, sehingga bisa memblokir secara regional,” jelasnya di kantor Kemkominfo, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

    Facebook
    Copyright ©scoopwhoop.com

    Dengan kehadiran fitur baru tersebut, lanjut dia, FB akan melakukan pemblokiran pada konten yang dianggap terlarang pada sebuah wilayah tertentu. Sehingga, konten yang sudah dilarang di Indonesia masih dapat diakses di negara lainnya yang tidak mempermasalahkannya.

    BACA JUGA : Lindungi Hak Cipta, FB Akuisisi Startup Anti Video Bajakan!

    Pemerintah memang diketahui sedang gencar menekan adanya penyebaran konten negatif di internet. Sebelumnya diketahui, kalau pemerintah melalui Kemkominfo telah melakukan pemblokiran kepada situs web Telegram.

    Pemblokiran ini dilakukan lantaran telah dianggap berisikan banyak konten yang bermuatan radikalisme dan terorisme. Namun langkah pemblokiran ini telah menjadi sorotan publik. Hingga sekarang ini, situs web Telegram masih belum dapat diakses, walau diketahui sebelumnya kalau sang CEO Pavel Durov sudah melakukan pertemuan dengan Rudiantara setelah adanya pemblokiran tersebut, kemarin (1/7/17).

    Setelah melakukan pertemuan dengan pihak Telegram dan FB, rencananya pemerintah akan melakukan pertemuan dengan perusahaan internet lainnya, yaitu Google dan Twitter. Dalam pertemuan itu juga akan melalukan beberapa pembahasan, salah satunya adalah mengenai penanganan konten negatif yang ada di Indonesia.

    “Besok ada pertemuan dengan Twitter, lusanya dengan Google,” kata Semmy.

    BACA JUGA : FB Garap Proyek Smartphone Modular Secara Rahasia!

    NO COMMENTS

    LEAVE A REPLY