Berita Terkini: Petinggi Dubai Ini Malah Dukung Kebijakan Kontroversional Donald Trump !

0
248
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Donald Trump
copyright ©WorldPress.com

Berita Terkini: Petinggi Dubai Ini Malah Dukung Kebijakan Kontroversional Donald Trump !

Lensaremaja.com – Kebijakan yang telah dibuat olej Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berisikan larangan kepada 7 negara yang mayoritas Islam untuk masuk ke neganya. Sehingga dengan ini telah menimbulkan amarah dari penjuru dunia.

Tujuh negara yang tidak diperbolehkan untuk masuk ke AS adalah, Iran, Irak, Suriah, Sudan, Somalia, Libya, dan Yaman. Seperti dikutip di laman albawaba.com, pada Selasa (31/1/17), kebijakan yang telah dilakukan oleh Donald Trump ini justru mendapat respon yang tak terduka dari timur tengah.

Dhahi Khalfan, Kepala Keamanan Umum di Dubai, pada ciutannya yang dilakukan pada Mingu (29/1/17), yang menyatakana kalau pihaknya mendukungan apa yang menjadi keputusan dari Presiden Donald Trump tersebut.

“Kami sepenuhnya mendukung Trump dalam melarang masuk mereka yang mungkin dapat mengganggu keamanan Amerika.”

“Setiap negara memiliki hak untuk melindungi keamanannya dari siapa pun yang mungkin berbahaya bagi keselamatan rakyatnya.”

“Pemerintahan sebelumnya di AS telah merangkul semua orang yang dikejar-kejar di dunia Arab dan yang telah digolongkan sebagai teroris…Trump, yang kamu lakukan sudah benar.”

Melalui akun resminya yang telah diketahui memiliki 1,5 juta follower, tidak main-main pihaknya mengatakan kalau AS memang memiliki hak untuk merlarang siapa saja untuk masuk. “melarang siapapun yang mereka ingin larang.”

Petinggi Dubai
Copyright© [email protected] _Khalfan

Hanya untuk diketahui, kalau pemegang paspor dari Uni Emirat Arab tidak termasuk dalam larangan yang dari kebijakan perintah eksekutif kontroversial tersebut. Sehingga dengan ini mereka dapat masuk ke AS.

Akan tetapi, dengan adanya pernyataan yang telah diungkapkan oleh Khlafan terkait dengan kebijakan Donald Trump tersebut, telah disanggah oleh Steven Nabil, seorang jurnalis Irak-Amerika dengan memalui media sosial Facebook (FB).

“Marwan al-Shehhi dan Fayez Banihammad ada di antara 19 teroris Al Qaeda yang menyerang World Trade Center dan sasaran-sasaran lain saat 9/11, yang menyebabkan kematian ribuan warga sipil Amerika. Mereka berdua memiliki kewarganegaraan Emirat, sama seperi Dhahi Khalfan,” tulisnya.

Beberapa netizen yang telah memberkan tanggapan, ada beberapa dari mereka yang mendukung kritikan tersebt dan mengagatkan fakta hanya ada sedikit dari orang-orang yang dilarang masuk oleh Donald Trump yang sebelumnya pernah melakukan serangan-seranan teror di Barat.

“Iran, Irak, Suriah. Mungkin mereka adalah ancaman terkecil bagi keamanan di seluruh dunia, tapi dicegah masuk AS. Sementara Saudi Arabia dan seluruh negara Teluk, Mesir, Yordania, Tunisia, dan Aljazair, merekalah sumber terorisme.”

baca juga :

Berita Hari Ini: Pelaku Penembakan Masjid Quebec Ternyata Idolai Donald Trump Lho !

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY